Genteng adalah salahsatu penutup atap bangunan gedung yang
banyak digunakan masyarakat indonesia menggunakan bahan dari tanah liat, beton, sirap, dan metal
ataupun sejenisnya, mempunyai ukuran
dan ketebalan tertentu.
Genteng harus mempunyai karakter atau ciri ciri sebagai
berikut :
- Kuat menahan beban yang berat minimal 150 kilogram / m2 agar tidak mudah rusak atau pecah karena tertimpa benda yang padat dan berat.
- Mudah dipasang oleh pekerja dalam waktu relatif cepat, tidak memerlukan keahlian khusus apabila dikerjakan dan tidak sulit.
- Ringan agar tidak membebani bangunan dibawahnya yang menahan genteng tidak patah atau rusak sehingga membahayakan keselamatan orang dalam bangunan saat berada, berat benteng rata rata perbiji antara 1,5 kilogram hingga 5,5 kilogram.
- Awet dan tahan lama dalam usia pemakaian sehingga tidak membutuhkan pergantian secara berkala, dalam hal ini genteng harus tahan terhadap aus, karat, dan tidak berlumut.
· Mempunyai harga yang bisa dijangkau oleh semua golongan masyarakat, saat ini harga genteng 2024 berkisar antara Rp.2000 perbiji hingga Rp.20.000 tergantung bahan pembuatnya. Bentuk dan dimensi dalam satu model harus sama, presisi dan tidak berbeda, karena akan bila tidak memenuhi akan sulit untuk dipasang dan menyebabkan kebocoran saat hujan. Harus mampu meredam suhu cuaca diluar ruangan saat dingin ataupun panas sehingga bisa memberi kenyamanan penghuni dibawahnya.
Apabila karakter genteng memenuhi seperti diatas maka
genteng layak untuk digunakan pada rumah sebagai penutup atap.
Ukuran Genteng
Ukuran genteng tergantung bahan, model yang diaplikasikan, tetapi secara umum
type dan model genteng di Indonesia hampir sama, yang tujuannya agar tidak
terjadi kerancuan dalam mendesain dan pemilihannya. Berikut ini bisa disimak:
Genteng Tanah Liat
Genteng tanah liat adalah jenis
genteng yang paling umum digunakan di Indonesia. Genteng ini terbuat dari tanah
liat yang dibakar pada suhu tinggi. Genteng tanah liat memiliki kelebihan yaitu
kuat, tahan lama, dan memiliki tampilan yang alami. Namun, genteng tanah liat
juga memiliki kekurangan yaitu berat dan mudah pecah. Berikut ini adalah
beberapa jenis genteng tanah liat dengan ukuran dan beratnya secara umum dikenal
:
· Genteng
kodok adalah jenis genteng tanah
liat yang paling umum digunakan di Indonesia. Ukurannya secara umum adalah 28,5
cm x 21 cm x 1,3 cm dengan berat 1,8 kg/buah. Pemasangannya relatif agak sulit,
karena pengunci genteng terletak pada bagian tengah.
· Genteng
plentong adalah jenis genteng tanah
liat yang memiliki bentuk yang menyerupai segitiga, karena pada bagian ujung
terpotong miring yang tujuannya sebagai pengikat sambungan. Berdimensi secara umum adalah 27,5 cm x 22,5
cm x 1,5 cm dengan berat 1,5 kg/buah. Jenis ini mempunyai berat paling ringan
diantara jenis yang terbuat dari tanah liat.
· Genteng
morando adalah jenis yang memiliki bentuk yang menyerupai persegi
panjang. Ukuran genteng morando secara umum adalah 40 cm x 26 cm x 2,4 cm
dengan berat 3,3 kg/buah. Merupakan genteng dengan ukuran terbesar untuk yang
berbahan tanah liat.
Lebih dari 50% penduduk Indonesia menggunakan genteng yang terbuat dari
tanah liat karena dalam pembuatannya relatif mudah, yaitu dari tanah liat yang
dibakar tidak berbeda dengan pembuatan bata merah. Pembakarannya paling umum
menggunakan limbah sekam padi yang banyak ditemukan di daerah.
Untungnya saat ini, genteng jenis tanah liat dibuat dalam fabrikasi
modern dengan pembakaran menggunakan oven dalam suhu tinggi, sehingga lebih
baik kualitasnya, tetapi dengan harga yang lebih tinggi daripada genteng yang
berasal dari pengolahan tradisional.
Genteng Beton
Genteng beton adalah genteng yang terbuat dari campuran
beton dengan cetakan baja yang sangat presisi dalam ukuran dan dimensi. Pengerjaannya
relatif cepat dan mudah serta tidak membutuhkan proses pembakaran agar kering.
Keistimewaannya, sesuai dengan sifat beton yang pada usia 1
tahun mempunyai kekuatan maksimal untuk menahan beban yang sangat tinggi hingga
250 kg / m2, sehingga sangat direkomendasikan untuk penutup atap rumah.
Jenis jenis genteng beton yang diketahui secara umum adalah:
·
Monaco,
ukurannya adalah 33 cm x 42 cm dengan berat 4,2 kg
·
Garuda,
dimensinya 33 cm x 42 cm berat 4,5 kg
·
Roman, berukuran
33 cm x 42 cm bobot 4,7 kg
·
Milano, dimensinya 33 cm x 42 bobotnya 5 kg
·
Flat, genteng populer, berat 1,7 kg dan ukuran 30 cm x 22 cm.
Perlu diperhatikan dalam memilih jenis genteng beton harus
memperhatikan harga, ukuran dan berat genteng sehingga bisa maksimal dalam
pengerjaan kontruksi atap dalam biaya dan desainnya.
Cara Menghitung Kebutuhan Genteng
Menghitung kebutuhan genteng adalah dengan mencari dengan total menghitung luasan datar permeter persegi atap di bagi luas permukaan genteng. Setelah itu dikalikan faktor 1,2.
Sebagai contoh :
- 1. Genteng Kodok memiliki ukuran 28,5 cm x 21 cm, maka kebutuhan permeter persegi adalah: (1 : ( 0,285 x 0,21 ))x1,2 = 20 biji /m2
- 2. Genteng Plentong, ukurannya 27,5 cm x 22,5 cm, maka kebutuhan tiap 1 m2 adalah: (1 : ( 0,275 x 0,225 ))x1,2 = 19,5 biji /m2
- 3. Genteng Morando , dimensinya 40 cm x 26 cm x 2,4 kebutuhannya setiap m2 didapat : ( 1: ( 0,4 x 0,26 ) x 1,2 = 11,5 biji / m2.
- 4. Genteng Monaco, Garuda, Milano mempunyai ukuran 33 cm x 42 cm didapat per m2 : ( 1: ( 0,33 x 0,42 ) x 1,2 = 8.6 biji / m2.
- 5. Jenis genteng beton Flat, didapat ukuran 30 cm x 22 cm per m2 membutuhkan : ( 1: ( 0,3 x 0,22 ) x 1,2 = 18 biji / m2.
Untuk luasan miring atap menggunakan rumus ( 1 : cos sudut kemiringan )
dikalikan dengan kebutuhan permeter persegi genteng. Sudut atap genteng
disarankan minimal bersudut 15 derajat dan sudut maksimal 60 derajat, secara
ideal sudut atap rumah adalah 35 derajat.
- 1. Genteng kodok = 23 biji
- 2. Genteng Plentong = 22 biji
- 3. Genteng Morando = 13.3 biji
- 4. Genteng Monaco, Garuda, Milano = 10 biji
- 5. Beton flat = 20 biji.
Demikian cara perhitungan sederhana menghitung jumlah genteng yang
dibutuhkan dalam satu bangunan, setelah didapat hasilnya tinggal mengalikan
harga perbijinya sehingga total uang yang dibutuhkan bisa diketahui. Untuk angka
keamanan pembelian genteng sebaikknya ditambahkan faktor 1.05 atau 5% agar
ketika ada rusak atau pecah dilain waktu tidak perlu memcari atau membeli lagi.
Penutup
Perhitungan kebutuhan genteng diatas bisa digunakan untuk yang membutuhkan informasi dalam menghitung anggaran kebutuhan genteng, untuk jenis penutup lainnya cara mengkalkulasinya tidak jauh berbeda. Sebelumnya untuk mengetahui jenis kuda kuda yang umum digunakan saat ini dan cara perhitungannya bisa menyimak Tulisan kuda kuda galvalum yang ada diblog ini juga.