Rumah Dengan Sanitasi Luas |
Dalam lingkungan rumah, menjadi hal wajib menjaga kebersihan dan sanitasi agar penghuni rumah terhindar dari kotoran dan penyakit berbahaya serta hewan liar yang berbahaya bagi kesehatan.
Sanitasi dalam lingkungan rumah yang menjadi perhatian adalah:
- Sumber air bersih
- Pembuangan air kotor
- Pembuangan limbah kotoran air padat
- Lantai bangunan rumah
- Pencahayaan ruangan
- Sirkulasi udara
- Penampungan sampah
Hal di atas perlu di perhatikan dalam mendesain dan membangun rumah sehingga rumah sehat dan terhindar dari penyakit. Berikut adalah pembahasannya.
Sumber Air Bersih
Sumber air bersih adalah hal yang paling utama sebelum mendirikan dan membuat rumah. Banyak kegiatan dalam rumah pada dasar membutuhkan ketersediaan air yang bisa di ambil dalam setiap waktu dengan volume yang harus banyak.
Hindari rumah tinggal yang jauh dari sumber air bersih atau sulit mendapatkan air bersih, karena akan menjadi salah satu penyebab sanitasi yang tidak sehat.
Syarat air bersih yang sehat harus memenuhi:
- Jernih atau tidak berwarna sama sekali. Air bersih yang berwarna keruh terindikasi sudah tercemar atau kotor karena pencemaran lingkungan sekitarnya.
- Tidak berbau, kejernihan air biasanya di barengi dengan tidak ada bau apapun dalam air tersebut, bau air yang tercemar di sebabkan rembesan air yang tercampur oleh kotoran sampah yang organik atau non organik.
- Tidak berminyak, di daerah tertentu yang tanahnya mempunyai kandungan minyak tinggi, air dari sumber tersebut bila di raba terasa licin dan berminyak. Biasanya mengandung merkuri cukup tinggi yang merusak kulit.
- Tidak berasa, Air bersih bila di minum akan terasa hambar tetapi menyegarkan. Jangan membuat sumber air di dekat laut, karena sering terjadi rembesan air laut ke tanah sering terjadi.
Cara Mendapat Air Bersih:
- Sumber air permukaan, sumber ini bisa didapat dari sungai, air terjun, air rawa, waduk, telaga, penampungannair hujan yang di alirkan melalui pipa saluran air bersih ke rumah yang membutuhkan.
- Sumber air bawah tanah, adalah upaya mendapatkan sumber air dengan cara penggalian sumur, pengeboran sumur air, pemanfaatan sumber artesis ( sungai bawah tanah ). Usaha pemanfaatan air bawah tanah berbiaya relatif mahal di bandingkan pemanfaatan air permukaan.
- Sumber air PDAM adalah sumber air bersih yang di usahakan oleh pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi penduduk yang bermukim di suatu wilayah. Sistim untuk mendapatkannya adalah berbayar tiap bulan sesuai ketentuan yang ada.
Pengolahan Air bersih
- Pengolahan air bersih untuk minum dan memasak, untuk kebutuhan ini air bersih harus di tampung dalam tempat yang khusus dimana sterilisasi dan kebersihan harus dijaga. Sebelum di gunakan dan di manfaatkan, harus dimasak hingga mendidih agar terhindar dari bakteri penyebab penyakit.
- Air bersih untuk MCK ( mandi, cuci, kencing ) sebaiknya di tempatkan pada bak penampungan atau tandon air yang mampu menampung minimal 500 liter air. Bak penampungan harus bersih dari lumut, jentik nyamuk dan kotoran yang memicu penyakit pada permukaan kulit bila di gunakan. Bersihkan secara berkala dengan menguras habis minimal sekali dalam seminggu.
- Air bersih untuk keperluan lain, biasanya digunakan untuk menyiram tanaman atau sejenisnya tidak di butuhkan tempat penampungan. Cukup memmanfaatkan saluran pipa yang di lengkapi kran air untuk mengalirkannya.
Pembuangan Air Kotor
Pembuangan air kotor adalah sistim pengolahan air bersih yang telah di gunakan sehingga menjadi kotor karena kontaminasi dan tercemar oleh kotoran, bakteri dan bahan berbahaya bagi tubuh lainnya.
Pembuangan air kotor meliputi penanganan air kotor di dalam rumah dan penanganan air kotor keluar rumah.
Untuk penanganan air kotor di dalam rumah terbagi dalam beberapa titik ruangan yang harus di perhatikan, yaitu:
- Penanganan air kotor limbah dapur, sisa air untuk memasak, air limbah bekas masakan dan bekas cucian alat dapur harus di tangani pada kitchen sink untuk selanjutnya di alirkan pada saluran pembuangan air kotor. Penggunaan bak kontrol sebagai penampung kotoran padat di bawah kitchen sink dalam bentuk persegi dianjurkan sebelum air terbuang melalui pipa.
- Penanganan air kotor sisa cucian dan mandi perlu dibuatkan di lokasi yang dekat kamar mandi dan dekat tempat menyuci pakaian atau baju. Penggunaan filter saringan lantai sebelum air kotor di salurkan perlu dipasang. Setting kemiringan lantai minimal 1 centimeter ke arah pembuangan perlu di cermati karena bisa berakibat air kotoran tergenang bila tidak di set.
- Penanganan air kotor dari hujan dengan pembuatan talang pada rumah tersambung dengan jaringan pipa pembuangan. Tampias akibat hujan juga menjadi pemikiran dengan membuat atap bersudut minimal 30 derajat.
Agar kontrol mudah ketika tersumbat sesuatu, di pasang bak kontrol tertutup ukuran minimal 30cm x 30 cm dengan kedalaman minimal 40 cm dari muka tanah. Jarak antara bak kontrol maksimal 5 meter.
Pembuangan Air Kotoran Padat
- Di desain kedap air, aman dari rembesan serta tertutup rapat.
- Bisa menampung kotoran dalam waktu minimal 10 tahun
- Berjarak minimal 10 meter dari sumber air bersih dalam tanah seperti sumur atau sumur bor.
- Mempunyai pipa udara pengalih bau kotoran.
Pipa penyalur kotoran padat memakai diameter 4"( inch) kualitas D agar tidak mudah rusak dalam waktu lama. Pemasangan pipa dari awal titik buang hingga akhir sebaiknya mempunyai kemiringan yang tajam, minimal 1cm permeter sehingga kotoran yang berbentuk padat cepat terbuang.
Lantai Bangunan Rumah
Ketinggian atau elevasi lantai antara ruangan harus di perhatikan agar tidak terjadi genangan air di atas lantai. Tinggi lantai teras, kamar mandi, tempat cuci, dapur harus lebih rendah dari ruang utama dan ruang lainnya.
Ujung lantai luar teras harus di buat miring agar tampias air hujan yang masuk bisa mengalir ke halaman dan tidak menggenang ke ruang lain.
Pembersihan rutin setiap hari membersihkan lantai setiap ruangan adalah hal yang wajib di lakukan agar rumah menjadi bersih dan sehat. Pengepelan menggunakan bahan anti septik untuk membunuh bakteri harus juga di lakukan secara berkala.
Pencahayaan Ruangan
Setiap ruangan harus di desain mendapat cahaya matahari sepanjang hari dari waktu pagi hingga sore. Pencahayaan matahari yang baik juga mengurangi konsumsi listrik untuk penerangan.
Agar Cahaya bisa masuk langsung umumnya di buat jendela berbingkai daun dari bahan kaca yang ketebalan minimal adalah 5mm agar tidak mudah pecah karena pemuaian suhu udara. Pilihan desain kaca sebagai daun jendela dapat bermacam macam dengan tujuan sebagai estetika arsitektural. Macam desain kaca yang umum di gunakan adalah:
- Kaca polos
- Kaca hitam
- Kaca lukis ( painting )
- Kaca patri
- Kaca mozaik
Sirkulasi Udara
Perputaran udara yang baik dapat menurunkan suhu ruangan dalam rumah dan membuat sejuk suasana, sehingga penghuni merasa nyaman dan tenang. Banyak cara selain memanfaatkan lubang udara agar sirkulasi udara meningkat.
Pembuatan dan pemanfaatan taman di depan atau di dalam rumah adalah optimasi yang baik agar udara mengalir sepanjang hari. Tanah terbuka minimal 40% dari total luas kapling adalah syarat wajib agar udara yang bersirkulasi baik di hasilkan.
Penampung Sampah
Penampung sampah dalam rumah harus:
- Berbentuk ringkas dan mudah di pindah
- Tidak mudah kotor
- Awet dan tidak mudah rusak
- Harga beli murah
Keranjang sampah dengan berbagai model dan terbuat dari plastik adalah favorit. Menaruh keranjang sampah di beberapa sudut ruangan perlu di lakukan agar kebersihan bisa terjaga.
Penampung sampah di luar rumah biasanya berbentuk tong sampah dan bak sampah yang terbuat dari bahan plat besi dan beton, bisa juga dari pasangan sampah. Bak sampah harus kuat dan kokoh sehingga tidak mudah rusak ketika sampah di ambil.
Bak sampah harus memenuhi syarat:
- Penampung sampah terpisah antara sampah plastik, organik dan non organik.
- Mampu menampung sampah rumah dengan volume besar hingga 1 minggu.
- Tertutup untuk mengurangi bau dan polusi tetapi mudah untuk mengambil sampah.
- Kedap air dan tidak mudah tergenang air bila hujan yang menyebabkan bau busuk.
Penutup
Sanitasi rumah yang benar akan menambah kualitas hidup penghuninya. Rumah sehat tidak membutuhkan biaya mahal, tetapi membutuhkan komitmen dan kedisiplinan agar sanitasi rumah tetap sehat terjaga.
Baca cara menghitung bata: Tips Menghitung Bata Merah
0 comments:
Posting Komentar