Membahas bahan bangunan, anggaran biaya, desain, konsep rumah sederhana.

Tampilkan postingan dengan label Hitung Anggaran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hitung Anggaran. Tampilkan semua postingan

Tips Hitung Kebutuhan Bata Merah

Analisa kebutuhan bata untuk dinding
Tukang Batu


Pasangan bata merah adalah bagian dari item pekerjaan dinding suatu kontruksi bangunan gedung. Berfungsi sebagai pemisah bangunan atau ruangan dalam rumah. 

Bata merah adalah salah satu bahan pembuat dinding selain batako, bata ringan, papan, triplek dan gypsum partisi. Syarat umum dari bahan pembentuk dinding harus seragam dalam bentuk agar rata bila di aplikasikan oleh tukang bangunan.

Sifat Bata Merah

Bata merah sejak lama di gunakan di Indonesia sejak jaman Majapahit sebagai bahan pembuat dinding karena sifat sifatnya, 

  • Kedap Air, Bata merah mempunyai sifat kedap terhadap rembesan air dari berbagai sudut dan arah dalam waktu puluhan tahun. Bahkan bila di plester mampu bertahan hingga ratusan tahun.

  • Mampu menyerap panas cuaca, di iklim tropis yang udara dan suhunya relatif panas, bata merah mampu menyerap panas agar ruangan di dalamnya sejuk dan nyaman bila di huni.

  • Tahan gempa, bata merah kokoh dan kuat dalam menahan beban berat dan gempa karena permukaannya rata sehingga beban terbagi secara maksimal. Dengan susunan yang benar dan baik, pasangan bata mampu menahan guncangan gempa dalam skala menengah.

Bata  Merah Yang Baik

Bata merah di buat dari tanah liat yang di cetak dan di bakar dengan bahan kayu bakar, sekam atau batubara selama 24 jam tanpa jeda. Setelah itu harus memenuhi syarat berikut,

  • Berwarna kecoklatan atau biasa di sebut merah bata, kuat dan tidak rapuh atau tidak mudah patah. Warnanya merata dan sama pada setiap bata.

  • Ukuran harus seragam dan sama antara satu dengan yang lainnya, sehingga rapi ketika di pasang.

  • Mempunyai toleransi maksimal 5% bata yang patah atau rusak ketika di pindahkan atau di angkut ke tempat lain.

  • Tidak mempunyai retak yang membuat bata mudah pecah.

Bahan Pengikat Bata

Pasangan pengikat bata antara satu dan lainnya menggunakan perekat yang berbahan dasar semen atau kapur putih dan pasir tergantung kebutuhan dan ketersediaannya di suatu daerah.

Masing masing bahan utama pengikat bata mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Yaitu,

Kapur Mati ( CaCo3) 

Kapur populer di gunakan di daerah pantai dan pegunungan kapur karena:

  • Murah dan mudah di dapat. Kapur yang baru di dapat biasanya masih mempunyai sifat oksidasi akan mengembang membuat pasangan mudah retak, biasanya di sebut kapur hidup. Untuk menghentikan oksidasinya cukup di rendam dalam air selama seminggu sebelum di gunakan.

  • Mempunyai elastisitas tinggi, pasangan bata berbahan kapur mempunyai sifat yang lentur dalam menahan guncangan atau gempa. Cocok untuk rumah di pinggir jalan yang sering di lalui kendaraan besar yang rawan getaran. 

  • Mampu menyerap panas yang baik di wilayah yang kering atau panas, sehingga bisa mengurangi suhu panas sekitar ruangan di siang hari. Rumah di pinggir pantai banyak menggunakan kapur untuk tujuan itu.

  • Tidak mampu menahan beban berat, sifat elastisitasnya membuat pasangan bata berbahan kapur mudah patah bila di gunakan untuk pasangan tembok yang tingginya lebih dari 3 meter.
Pasangan bata merah yang menggunakan kapur terbagi dalam 2 komposisi fungsi, yaitu:

Pasangan dinding kedap air, dengan campuran:

1 Pc : 2 Kp : 3 Ps

Pasangan dinding bata, dengan campuran:

1 Kp : 3 Ps

Keterangan:

  • Pc= portland cement
  • Kp= kapur
  • Ps= pasir

Semen Pc ( Portland Cement )

Portland Cement biasa di sebut semen adalah salah satu bahan pengikat bata yang saat ini sering di gunakan. Ketersediaannya  banyak di jual oleh toko bangunan dengan kualitas standart yang sama di semua wilayah dan harga yang seragam menjadi pilihan utama.

Jenis yang di gunakan untuk kontruksi bangunan sederhana cukup menggunakan Portland Pozzolan Cement ( PPC) di campur dengan pasir pasang dengan campuran tertentu. Sifat sifat yang di dapat dari bahan semen sebagai pengikat bata adalah,

  • Mudah di aplikasikan tanpa perlu menunggu waktu dalam penggunaan bahannya.

  • Waktu kering dan keras relatif cepat sehingga tidak butuh waktu lama untuk menyusun bata. Pasangan semen pengikat bata hanya butuh 6 jam untuk mengikat dengan kekuatan yang baik.

  • Mampu menahan beban hingga 1800kg/m2 sehingga bisa membantu dalam menahan beban kontruksi yang relatif berat.

  • Mampu di pasang pada pasangan bata hingga setinggi 4 meter tanpa perlu beton kontruksi penguat penahan beban  vertikal.

  • Getas dan langsung mematahkan kontruksi bila tidak mampu menahan beban yang berlebih, sehingga perlu kecermatan dalam memberi beban.
Seperti pasangan pengikat bata dari kapur, pasangan PC juga mempunyai 2 komposisi, yaitu:

Pasangan dinding kedap air, dengan campuran:

1 Pc  : 3 Ps

Pasangan dinding bata, dengan campuran:

1 Pc : 5 Ps

Keterangan:

  • Pc= portland cement
  • Ps= pasir
    • Menghitung Kebutuhan Material

      Ukuran standart bata adalah :

      Panjang: 20 cm

      Lebar: 10 cm

      Tinggi: 5 cm

      Di beberapa daerah ada beberapa ukuran yang lebih besar atau lebih kecil, tetapi standart umum yang berlaku menurut BOW adalah seperti di atas.

      Komponen yang di gunakan ada 2 buah dalam perhitungan yaitu:

      Material

      Tenaga kerja

      Analisa

      Dalam analisa perhitungan kebutuhan material bata menggunakan bahan pengikat semen   per meter persegi (m2) campuran 1 PC : 3 PS  dengan asumsi tebal siar ( luluh) 1 cm atau 25% tebal bata adalah:

      • Material

      Bata: 75 buah

      Semen: 0.21 sak 

      Pasir: 0.043 m3

      • Tenaga kerja
      Tukang : 0.1 upah harian
      Pembantu tukang : 0.25 upah harian 


      Harga :

      Bata: Rp. 700/ bh

      Semen: Rp.50.000/ sak 

      Pasir: Rp.250.000/m3

      Analisa kebutuhan permeter persegi:

      Bata merah = Rp.700 x 75 bh = Rp.52.500
      Semen PPC = Rp.50.000 x 0.21 sak = Rp.12.500
      Pasir = Rp.250.000 x 0.043 =Rp.10.750
      Tukang = Rp.150.000 x 0.1 =Rp.15.000
      Pembantu Tukang = Rp.90.000 x 0.25 =Rp.22.500

      biaya total per meter persegi adalah :

      Rp.113.250/ m2.

      Untuk volume tiap meter kubik ( M3 ) pasangan bata dari perhitungan di atas adalah:

      • Bata merah= 750 bh

      • Semen 50kg= 2.1 sak

      • Pasir pasang= 0.43 m3

      • Upah Tukang= Rp. 150.000

      • Upah Pembantu= Rp. 225.000

       Kebutuhan biaya di atas menyesuaikan luasan tembok yang akan di buat menggunakan pasangan bata dengan pengikat semen. Pasangan berlaku untuk kontruksi tembok setengah bata.

      Untuk harga material dan upah  bersifat fleksibel berdasar harga  daerah di mana bangunan berada. Semoga bermanfaat bagi yang membacanya.

      Baca: Menghitung Kebutuhan batu kali








      Read More