Membahas bahan bangunan, anggaran biaya, desain, konsep rumah sederhana.

Tampilkan postingan dengan label Tips. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tips. Tampilkan semua postingan

Standart Rumah Sehat Sederhana Indonesia



Rumah Sehat Sederhana


Rumah sehat dan sederhana harus memenuhibsemua standart aturan yang diatur pemerintah.
Desain rumah T.36

Rumah Sehat Sederhana adalah rumah yang memenuhi kaidah dalam pembangunan secara permanen dan sesuai dengan aturan yang di buat oleh pemerintah daerah tempat dibangunnya unit tersebut. Mempunyai kelayakan untuk di huni dengan di tunjang sarana dan prasarana penunjang aktifitas dan kegiatan sehari hari.

Ada 3 aturan yang mendasari pembuatan Rumah Sehat Sederhana yang harus diketahui sebelum membangun, yaitu:

  • Penentuan kriteria rumah sehat  diatur oleh Kementrian Kesehatan Indonesia pada keputusan nomor 829/Menkes/SK/VII/1999.
  • Peraturan Pemerintah (PP) No. 16 Tahun 2021 yang menyebutkan empat prinsip keandalan bangunan gedung khususnya faktor keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan.
  • SNI nomer: 03-65722001 tentang kriteria rumah sehat.

Dari aturan tersebut bisa di jabarkan dalam satu rangkuman yang bisa di jadikan referensi bagi yang hendak membangun dan mendirikan rumah.

Kriteria Menurut Kesehatan

Kriteria menurut kesehatan menitikberatkan pada kesehatan masyarakat dan lingkungan yang mendiami suatu kawasan atau lingkungan rumah dengan harus memenuhi unsur, Lokasi Rumah yang Tertata.

  • Lokasi Tertata Baik

Lokasi rumah di sarankan tertata dengan baik memenuhi standart perbandingan antara ruang terbuka hijau dengan rumah yang di bangun. Standar maksimal yang di ijinkan adalah :

  • 40% fasilitas umum yang terdiri dari jalan, saluran dan taman terbuka.

  • 60% bangunan permanen dalam berbagai luas dan ukuran kapling yang layak huni untuk di tempati.
Jalan lingkungan harus dapat di lalui oleh 2 mobil sehingga tidak mengganggu pergerakan dan lalu lintas mereka yang melakukan mobilitas dengan alat transportasi dalam aktifitas sehari hari.

Saluran harus didesain agar mampu menampung air kotor yang di buang setiap hari oleh para penghuni kawasan rumah. Selain itu harus mampu mengalirkan tumpahan air hujan ketika musim hujan dengan cepat agar tidak terdapat genangan air apalagi banjir.

Taman terbuka harus di tanami pohon penghijauan yang mampu menyerap air di musim hujan dan menjadi peneduh kawasan saat musim kemarau. Selain itu harus bisa menjadi tempat kegiatan yang mrnyenangkan bagi penghuni dan warganya. Jangan lupa, taman harus ramah anak dan terhadap para disabilitas.

  • Jauh Dari Bising Dan Polusi

Rumah yang sehat harus memberi kenyamanan pada penghuninya dengan menjauhkan lokasi dari pusat kebisingan dan polusi udara akibat asap kendaraan ataupun asap pabrik.

Pusat kebisingan seperti jalan raya yang di lalui kendaraan bertonase besar bukanlah tempat ideal sebagai rumah tempat betistirahat. Suara tanpa henti dari mesin kendaraan sangat mengganggu penghuni apalagi bila dalam keadaan badan tidak sehat atau sakit.

Standart batas kebisingan adalah 45 sampai dengan 55 dBa. Lebih dari parameter di atas bisa berakibat orang merasa gelisah atau tidak nyaman pada suatu tempat.

Getaran akibat dari  mesin pabrik atau lalu lintas kendaraan berat juga mengganggu siapapun yang mempunyai rumah dekat sumber area tersebut. Selain mengakibatkan keretakan bangunan hingga rusak berat juga membuat ketidaknyamanan orang yang setiap hari berdiam di situ.

Getaran maksimal yang menjadi standart dan bisa di terima adalah 10mm/detik, di atas itu sangatlah berbahaya dan bisa membuat bangunan ambruk atau minimal retak kontruksi.

Polusi dalam lingkungan terbagi dalam beberapa hal dan penyebabnya. Yang umum menjadi masalah dalam lingkungan rumah adalah:

  • Polusi Udara

  • Polusi Bau

Polusi udara umumnya berasal dari asap pabrik atau asap kendaraan bermotor. Rumah dekat jalan raya atau berada dalam kawasan industri sangat rentan tidak sehat karena hal tersebut di atas. Penyakit Ispa ( infeksi saluran pernapasan ) sangat mudah menyerang penghuni rumah. Lebih parah lagi paru paru menjadi rusak dalam waktu lama akibatnya. Standart maksimal yang harus diketahui untuk rumah sehat dari polusi udara adalah:

  • Tidak mengandung H2S dan NH3

  • Kandungan 10ug tidak melebihi 150 ug/m3

  • Gas SO2 tidak melebihi 0.1 ppm

  • Debu terendah tidak lebih 350 mm3/ m2 setiap hari

Polusi bau biasanya disebabkan rumah yang dekat dengan TPA( tempat pembuangan akhir) sampah. Gunungan sampah yang tidak di hancurkan menyebarkan bau sangat menyengat mengandung banyak zat amoniak berbahaya yang menyebabkan penyakit. Hal yang paling umum adalah kesulitan untuk bernafas normal dan kepala pusing akibat menghirup bau tidak sedap.

  • Kualitas Sumber Air  Bersih Dan Baik 

Kualitas air yang bersih dan baik menjadi standart wajib dari kelayakan rumah yang  sehat. Tanpa ada ketersediaan air bersih yang cukup menjadi alasan yang paling kuat untuk tidak mendirikan rumah di lokasi tersebut. Sumber air bisa di dapat dari dalam tanah, aliran sungai atau langganan PDAM.

Standart air bersih yang harus di perhatikan adalah:

  • Bening, tidak berbau, tidak ada endapan lumpur atau tanah, hambar bila di minum dan sejuk.

  • Tidak mengandung zat beracun dan mempunyai kadar PH.7.

  • Bebas dari bakteri dan kuman yang menyebabkan penyakit.

Air bersih yang  dimanfaatkan untuk masak dan minum harus di panaskan dalam suhu panas dan mendidih untuk memastikan kebersihannya. Sedangkan untuk kegiatan lain cukup di tampung dalam bak penampungan air yang bersih.

  • Bebas dari Binatang Liar Dan Buas

Wilayah rumah yang sehat harus bebas dari binatang yang liar dan buas yang membahayakan penghuni serta bisa menyebarkan penyakit. Binatang buas seperti ular, biawak sering masuk ke dalam rumah yang kotor dan lembab untuk bertempat tinggal. Tumbuhan semak yang tidak di pangkas juga menjadi sarang semut, tawon dan beberapa jenis ular.

Untuk tempat yang tergenang air dan basah menjadi tempat tinggal ideal bagi nyamuk dan kecoak berkembangbiak dan menyebarkan penyakit yang bisa berakibat fatal bagi tubuh. Rajin membersihkan tempat air adalah cara yang tepat agar rumah menjadi sehat bagi penghuninya.

Menjaga kebersihan lingkungan rumah dan rajin merawat tumbuhan adalah kunci agar terbebas dari gangguan hewan.

Kriteria Menurut Kontruksi Bangunan

Bangunan sehat dan sederhana harus di bangun dengan bahan dan kontruksi yang memenuhi standart nasional Indonesia ( SNI). Kekuatan dan keawetan bangunan menjadi tinjauan. Ada beberapa item pekerjaan yang perlu di perhatikan dalam membangun rumah tersebut yaitu:

  • Pondasi Bangunan 

Pondasi bangunan harus di buat pada lapisan tanah terkeras agar mampu menahan beban bangunan di atasnya dengan maksimal. Apabila tanah lapisan dasar pondasi lembek maka harus di urug dengan material pasir urug atau kerikil sebagai perkerasan. Tebal perkerasan antara 10 cm hingga 15 cm tergantung kebutuhan.

Jenis  pondasi bangunan sederhana menjadi pilihan tergantung kebutuhan. Di antaranya:

  • Pondasi Batu kali, adalah pondasi yang paling populer untuk kontruksi sederhana karena bahannya melimpah dan mudah di dapat. Bentuk pondasi batu kali umumnya trapesium dengan dimensi yang di sesuaikan perhitungan.

  • Pondasi Plat Beton, di buat dalam bentuk persegi yang panjangnya di sesuaikan berdasar analisa kontruksi. Penggunaan besi beton sebagai penguat kontruksi sering di gunakan. Tebal pondasi plat beton minimal 15cm dengan diameter besi tulangan minimal 10mm. Pembuatan pondasi ini prosesnya relatif lama tapi mempunyai efisiensi dan kekuatan yang paling baik untuk pondasi dangkal.

Penggunaan jenis pondasi sebaiknya harus mempertimbangkan ketersediaan bahan bangunan, kemudahan pembuatan dan harga. 

  • Kontruksi Beton

Kontruksi beton menjadi tinjauan setelah pondasi dalam membangun rumah sehat sederhana. Pemilihan dimensi ukuran  beton dan tulangan yang benar akan menjamin umur bangunan awet dan kuat dalam waktu hingga puluhan tahun. Kesalahan dalam pekerjaan berakibat fatal bahkan ambruknya bangunan sebelum di tempati. 

Kontruksi Beton rumah sederhana yang paling besar menahan beban adalah sloof dan kolom bangunan. Ukuran standar sloof adalah tinggi 20cm dan ketebalan 15cm sepanjang bangunan. Besi yang di gunakan sebagai tulangan utama berdiameter 10mm jumlahnya 4 buah. Jarak begel maksimal 20cm dengan diameter minimal 6mm.

Untuk Kolom jarak maksimal antar kolom maksimal 3 meter dengan dimensi minimal tebalnya 15cm x 15cm. Untuk tulangan minimal berdiameter 10mm dengan jarak begel maksimal 20cm, besi begel diameter minimal 6mm.

Untuk beton penguat lainnya, seperti ring balk ikatan tembok atas, gewel kuda kuda dan kolom gewel bisa menggunakan besi tulangan 8mm, begel 6 mm berjarak 20cm dengan dimensi 15 cm x 15 cm sepanjang bangunan.

Campuran yang di gunakan harus kedap air menggunakan komposisi:

1pc: 3Ps: 5Kr

Di mana: 

Pc: portland cement

Ps: Pasir

Kr: Kerikil

Pengecoran  harus menggunakan adukan yang rata dan jenuh air sehingga di dapat kekuatan beton yang maksimal.

Untuk lainnya harus memenuhi syarat syarat sanitasi dari bangunan yang ada dalam tulisan tentang sanitasi bangunan.

Penutup

Syarat rumah yang sehat dan sederhana bila di penuhi dan di taati akan menghasilkan bangunan yang baik dan awet, Biaya dalam membangun bisa sangat efisien. 

Semua tulisan diatas, pada dasarnya bisa dijadikan dasar syarat ijin mendirikan bangunan rumah tinggal di Indonesia, walaupun masih ada hal lain yang perlu ditambahkan agar benar - benar lengkap.

Untuk standart sanitasi baca: Sanitasi rumah sehat






Read More

Sanitasi Lingkungan Rumah Sehat

sanitasi rumah adalah salah satu  syarat dalam arsitektur perencanaan rumah
Rumah Dengan Sanitasi Luas

Arti Sanitasi adalah perilaku dan tindakan membiasakan hidup sehat dan bersih sehingga menjadi budaya dan kegiatan yang menjauhkan lingkungan dari kotoran dan penyakit berbahaya dalam kehidupan.

Dalam lingkungan rumah, menjadi hal wajib menjaga kebersihan dan sanitasi agar penghuni rumah terhindar dari kotoran dan penyakit berbahaya serta hewan liar yang berbahaya bagi kesehatan.

Sanitasi dalam lingkungan rumah yang menjadi perhatian adalah:

  • Sumber air bersih

  • Pembuangan air kotor 

  • Pembuangan limbah kotoran air padat

  • Lantai bangunan rumah

  • Pencahayaan ruangan

  • Sirkulasi udara

  • Penampungan sampah 

Hal di atas perlu di perhatikan dalam mendesain dan membangun rumah sehingga rumah sehat dan terhindar dari penyakit. Berikut adalah pembahasannya.

Sumber Air Bersih

Sumber air bersih adalah hal yang paling utama sebelum mendirikan dan membuat rumah. Banyak kegiatan dalam rumah pada dasar membutuhkan ketersediaan air yang bisa di ambil dalam setiap waktu dengan volume yang harus banyak.

Hindari rumah tinggal yang jauh dari sumber air bersih atau sulit mendapatkan air bersih, karena akan menjadi salah satu penyebab  sanitasi yang tidak sehat. 

Syarat air bersih yang sehat harus memenuhi:

  • Jernih atau tidak berwarna sama sekali. Air bersih yang berwarna keruh terindikasi sudah tercemar atau kotor karena pencemaran lingkungan sekitarnya. 

  • Tidak berbau, kejernihan air biasanya di barengi dengan tidak ada bau apapun dalam air tersebut, bau air yang tercemar di sebabkan rembesan air yang tercampur oleh kotoran sampah yang organik atau non organik.

  • Tidak berminyak, di daerah tertentu yang tanahnya mempunyai kandungan minyak tinggi, air dari sumber tersebut bila di raba terasa licin dan berminyak. Biasanya mengandung merkuri cukup tinggi yang merusak kulit.

  • Tidak berasa, Air bersih bila di minum akan terasa hambar tetapi menyegarkan. Jangan membuat sumber air di dekat laut, karena sering terjadi rembesan air laut ke tanah sering terjadi. 

Cara Mendapat Air Bersih:

Ada beberapa cara untuk mendapatkan sumber air bersih yaitu:

  • Sumber air permukaan, sumber ini bisa didapat dari sungai, air terjun, air rawa, waduk, telaga, penampungannair hujan yang di alirkan melalui pipa saluran air bersih ke rumah yang membutuhkan.

  • Sumber air bawah tanah, adalah upaya mendapatkan sumber air dengan cara penggalian sumur, pengeboran sumur air, pemanfaatan sumber artesis ( sungai bawah tanah ). Usaha pemanfaatan air bawah tanah berbiaya relatif mahal di bandingkan pemanfaatan air permukaan.

  • Sumber air PDAM adalah sumber air bersih yang di usahakan oleh pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi penduduk yang bermukim di suatu wilayah. Sistim untuk mendapatkannya adalah berbayar tiap bulan sesuai ketentuan yang ada.

Pengolahan Air bersih

Air bersih yang di dapat mempunyai 2 pengolahan yang berbeda menurut kebutuhan yaitu:

  • Pengolahan air bersih untuk minum dan memasak, untuk kebutuhan ini air bersih harus di tampung dalam tempat yang khusus dimana sterilisasi dan kebersihan harus dijaga. Sebelum di gunakan dan di manfaatkan, harus dimasak hingga mendidih agar terhindar dari bakteri penyebab penyakit.

  • Air bersih untuk MCK ( mandi, cuci, kencing ) sebaiknya di tempatkan pada bak penampungan atau tandon air yang mampu menampung minimal 500 liter air. Bak penampungan harus bersih dari lumut, jentik nyamuk dan kotoran yang memicu penyakit pada permukaan kulit bila di gunakan. Bersihkan secara berkala dengan menguras habis minimal sekali dalam seminggu.

  • Air bersih untuk keperluan lain, biasanya digunakan untuk menyiram tanaman atau sejenisnya tidak di butuhkan tempat penampungan. Cukup memmanfaatkan saluran pipa yang di lengkapi kran air untuk mengalirkannya.
Gunakan air bersih dengan bijaksana karena cadangan air bersih sangat terbatas apalagi bila musim kemarau panas.

Pembuangan Air Kotor

Pembuangan air kotor adalah sistim pengolahan  air bersih yang telah di gunakan sehingga menjadi kotor karena kontaminasi dan tercemar oleh kotoran, bakteri dan bahan berbahaya bagi tubuh lainnya.

Pembuangan air kotor meliputi penanganan air kotor di dalam rumah dan penanganan air kotor keluar rumah.

Untuk penanganan air kotor di dalam rumah terbagi dalam beberapa titik ruangan yang harus di perhatikan, yaitu:

  • Penanganan air kotor limbah dapur, sisa air untuk memasak, air limbah bekas masakan dan bekas cucian alat dapur harus di tangani pada kitchen sink untuk selanjutnya di alirkan pada saluran pembuangan air kotor. Penggunaan bak kontrol sebagai penampung kotoran padat di bawah kitchen sink dalam bentuk persegi dianjurkan sebelum air terbuang melalui pipa.

  • Penanganan air kotor sisa cucian dan mandi perlu dibuatkan di lokasi yang dekat kamar mandi dan dekat tempat menyuci pakaian atau baju. Penggunaan filter saringan lantai sebelum air kotor di salurkan perlu dipasang. Setting kemiringan lantai minimal 1 centimeter ke arah pembuangan perlu di cermati karena bisa berakibat air kotoran tergenang bila tidak di set.

  • Penanganan air kotor dari hujan dengan pembuatan talang pada rumah tersambung dengan jaringan pipa pembuangan. Tampias akibat hujan juga menjadi pemikiran dengan membuat atap bersudut minimal 30 derajat. 
Penanganan air kotor agar keluar rumah sebaiknya dibuat tertutup agar terhindar dari bau atau hewan liar seperti tikus masuk rumah melalui saluran pembuangan. Penggunaan pipa PVC diameter 3" (inch) dengan type D menjadi pilihan agar saluran tertutup tersebut awet dan kuat dalam waktu puluhan tahun. Kemiringan untuk air kotor dari awal titik buang hingga akhir titik buang di anjurkan permeter adalah 0.5cm agar lancar mengalir.

Agar kontrol mudah ketika tersumbat sesuatu, di pasang bak kontrol tertutup ukuran minimal 30cm x 30 cm dengan kedalaman minimal 40 cm dari muka tanah. Jarak antara bak kontrol maksimal 5 meter.

Pembuangan Air Kotoran Padat

Pembuangan air kotoran padat adalah penampung limbah kotoran BAB. Desain penampung kotoran padat harus seksama agar tidak mencemari tanah dan lingkungan sekitarnya. Syarat syarat tempat pembuangan air kotoran padat adalah:

  • Di desain kedap air, aman dari rembesan serta tertutup rapat.

  • Bisa menampung kotoran dalam waktu minimal 10 tahun

  • Berjarak minimal 10 meter dari sumber air bersih dalam tanah seperti sumur atau sumur bor.

  • Mempunyai pipa udara pengalih bau kotoran.
Untuk penampung di awal penggunaan water closet ( wc ) dalam bentuk duduk atau jongkok model leher angsa sebaiknya terbuat dari bahan keramik yang baik sehingga mudah di bersihkan .

Pipa penyalur kotoran padat memakai diameter 4"( inch) kualitas D agar tidak mudah rusak dalam waktu lama. Pemasangan pipa dari awal titik buang hingga akhir sebaiknya mempunyai kemiringan yang tajam, minimal 1cm permeter sehingga kotoran yang berbentuk padat cepat terbuang.

Lantai Bangunan Rumah

Lantai bangunan rumah yang sehat harus kedap air berlapis plesteran 1Pc : 3Ps. Mempunyai ketinggian minimal 30 cm diatas titik tertinggi banjir atau selokan di depan rumah. Penggunaan bahan teraso atau keramik sebagai penutup lantai adalah pilihan terbaik, karena mudah dalam pembersihan dan perawatan dari kotoran dan debu.

Ketinggian atau elevasi lantai antara ruangan harus di perhatikan agar tidak terjadi genangan air di atas lantai. Tinggi lantai teras, kamar mandi, tempat cuci, dapur harus lebih rendah dari ruang utama dan ruang lainnya.

Ujung lantai luar teras harus di buat miring agar tampias air hujan yang masuk bisa mengalir ke halaman dan tidak menggenang ke ruang lain.

Pembersihan rutin setiap hari membersihkan lantai setiap ruangan adalah hal yang wajib di lakukan agar rumah menjadi bersih dan sehat. Pengepelan menggunakan bahan anti septik untuk membunuh bakteri harus juga di lakukan secara berkala.

Pencahayaan Ruangan

Ruang yang sehat harus mendapat cahaya langsung dari matahari minimal 4 jam setiap hari. Cahaya matahari mengandung sinar ultra violet yang mampu membunuh bakteri penyebab penyakit pada penghuni rumah.

Setiap ruangan harus di desain mendapat cahaya matahari sepanjang hari dari waktu pagi hingga sore. Pencahayaan matahari yang baik juga mengurangi konsumsi listrik untuk penerangan. 

Agar Cahaya bisa masuk langsung umumnya di buat jendela berbingkai daun dari bahan kaca yang ketebalan minimal adalah 5mm agar tidak mudah pecah karena pemuaian suhu udara. Pilihan desain kaca sebagai daun jendela dapat bermacam macam dengan tujuan sebagai estetika arsitektural. Macam desain kaca yang umum di gunakan adalah:

  • Kaca polos

  • Kaca hitam

  • Kaca lukis ( painting )

  • Kaca patri

  • Kaca mozaik
Luas jendela minimal yang menjadi standart pencahayaan adalah 10% dari luas ruangan atau kamar. Semakin luas semakin baik tergantung desain dari rumah.

Sirkulasi Udara

Sirkulasi udara dalam rumah yang baik adalah sirkulasi udara yang mengalir dari berbagai sudut rumah tanpa terhalang . Penggunaan lubang udara di atas jendela atau bagian atas tembok ruangan adalah bagian dari mengalirkan udara secara rata di semua ruangan.

Perputaran udara yang baik dapat menurunkan suhu ruangan dalam rumah dan membuat sejuk suasana, sehingga penghuni merasa nyaman dan tenang. Banyak cara selain memanfaatkan lubang udara agar sirkulasi udara meningkat.

Pembuatan dan pemanfaatan taman di depan atau di dalam rumah adalah optimasi yang baik agar udara mengalir sepanjang hari. Tanah terbuka minimal 40% dari total luas kapling adalah syarat wajib agar udara yang bersirkulasi baik di hasilkan.

Penampung Sampah

Penampung sampah berfungsi sebagai penampung limbah barang yang tidak terpakai, sisa kotoran non manusia yang harus segera di buang. Desain penampung sampah harus di bedakan sebagai penampung sampah bagian dalam rumah dan tempat sampah sebelum ke TPS (tempat pembuangan sampah).

Penampung sampah dalam rumah harus:

  • Berbentuk ringkas dan mudah di pindah

  • Tidak mudah kotor 

  • Awet dan tidak mudah rusak

  • Harga beli murah

Keranjang sampah dengan berbagai model dan terbuat dari plastik adalah favorit. Menaruh keranjang sampah di beberapa sudut ruangan perlu di lakukan agar kebersihan bisa terjaga.

Penampung sampah di luar rumah biasanya berbentuk tong sampah dan bak sampah yang terbuat dari bahan plat besi dan beton, bisa juga dari pasangan sampah. Bak sampah harus kuat dan kokoh sehingga tidak mudah rusak ketika sampah di ambil.

Bak sampah harus memenuhi syarat:

  • Penampung sampah terpisah antara sampah plastik, organik dan non organik.

  • Mampu menampung sampah rumah dengan volume besar hingga 1 minggu.

  • Tertutup untuk mengurangi bau dan polusi tetapi mudah untuk mengambil sampah.

  • Kedap air dan tidak mudah tergenang air bila hujan yang menyebabkan bau busuk.

Penutup

Sanitasi rumah yang benar akan menambah kualitas hidup penghuninya. Rumah sehat tidak membutuhkan biaya mahal, tetapi membutuhkan komitmen dan kedisiplinan agar sanitasi rumah tetap sehat terjaga.

Baca cara menghitung bata: Tips Menghitung Bata Merah






Read More