Rumah masa depan adalah gambaran rumah sederhana modern yang menjadi standart bagi para pemilik dan penghuninya. Banyak perubahan yang sangat besar dalam menentukan kelayakan hunian setelah 15 tahun di luar pemikiran orang awam.
Ada beberapa perubahan mendasar yang berubah bila berdiskusi rumah sederhana di bandingkan 15 tahun yang lalu yang menarik untuk di bahas, yaitu:
Pondasi
Mengalami perubahan dalam desain kontruksinya, tetapi tidak merubah kemampuannya dalam menahan beban berat di atasnya hingga 10 ton permeter. Tujuannya adalah untuk lebih efisien dan fleksibel dalam aplikasi pemasangannya.
Berikut jenis pondasi yang saat ini menjadi pilihan dan alternatif untuk rumah sederhana di masa depan:
- Pondasi Plat Beton Menerus
Dengan menggunakan besi wiremesh diameter 12 mm sebagai tulangan dasar. Cukup dipotong dengan gunting besi, kemudian digelar sepanjang galian pondasi yang akan di kerjakan.
Tidak butuh waktu lama, mudah di kerjakan dan relatif cepat dalam menggelar besi wiremesh, sehingga bisa di kerjakan oleh tenaga kerja yang di latih dalam waktu singkat.
Dimensi yang di gunakan cukup praktis yaitu 50 cm x 50 cm dengan ketebalan 15 cm. Untuk lapisan dasar menggunakan rabatan beton. Campuran beton yang di pakai adalah 1 Pc: 3Ps: 5 Kr. Pengecoran sederhana menggunakan mesin molen cor menghasilkan beton K-175 yang labih dari cukup untuk menopang beban rumah 1 lantai.
Penggalian tanah dasar pondasi juga dangkal. Cukup kedalaman 30 cm dari permukaan tanah. Selanjutnya pada lapisan dasarnya di beri lapisan trasraam dengan campuran 1 Pc : 5 Ps.
Pasangan Tembok
Pasangan tembok sebagai penutup dinding dan ruangan saat ini mengalami pergeseran penggunaan bahan ataupun teknik pemasangan. Teknologi modern yang maju banyak menghasilkan bata yang lebih ringan dan presisi dalam bentuk dan ukuran.
Penggunaan beton ringan atau banyak di sebut bata ringan menjadi pilihan utama saat ini. Dengan ukuran yang presisi menjadi tawaran menarik untuk di aplikasikan di rumah sederhana. Berbeda jauh dengan masalalu, dimana material bata mempunyai ukuran yang berbeda tergantung daerah dan tempat pembuatannya.
Kecepatan pemasangan bata ringan yang membutuhkan waktu lebih cepat di bandingkan bata merah konvensional juga sangat menghemat waktu pembuatan unit rumah. Hanya di butuhkan sehari saja untuk mendapatkan pasangan bata seluas 20 meter persegi. Efisiensi waktu memberi dampak yang signifikan dalam sebuah kerja.
Lantai Bangunan
Lantai bangunan di desain menggunakan bahan yang kuat menahan beban di atasnya maksimal 150 kg/m2 untuk rumah sederhana. Jenisnya berasal dari alam yang ramah lingkungan dan tersedia melimpah.
Parket lantai saat ini menggunakan pohon yang bisa bertumbuh cepat regenerasinya dalam 5 tahun. Pemanfaatan bambu, tanaman dari kayu mahoni, ansana, sengon menjadi bahan dasar yang paling banyak sebagai pelapis lantai.
Batu alam yang mudah di dapat dari sungai dan pegunungan juga menjadi pilihan untuk di manfaatkan sebagai pelapis lantai. Di butuhkan pengerjaan yang teliti dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk memasangnya, tetapi keunikan dan estetika yang di hasilkan sangat memuaskan.
Lantai berlapis keramik tetap menjadi pilihan terbanyak. Perbedaannya adalah menggunakan ukuran yang lebih besar dari 15 tahun yang lalu serta desain motif yang sangatvbervariasi. Harga murah dari keramik adalah pilihan yang paling rasional.
Aluminium Pengganti Kayu
Penggunaan bahan kayu yang tidak efisien dan tidak ramah lingkungan menjadi hal yang di hindari saat ini. Penggunaan bahan alternatif yang menggantikan kayu adalah pilihan terbaik dalam membangun rumah modern abad 21. Bahan tersebut harus awet, tahan segala cuaca dan hama perusak, serta mempunyai desain yang lebih baik.
Aluminium adalah pilihan terbaik menggantikan kayu untuk bahan bangunan yang mempunyai banyak kelebihan yang tidak di miliki bahan bahan lainnya yang ada selama ini. Selain itu harga yang relatif lebih murah dari kayu menjadikannya layak di gunakan.
Pekerjaan kusen, daun pintu, daun jendela, rangka plafon, rangka atap yang selama ini menggunakan kayu sebagai bahan utama hampir semua telah tergantikan oleh aluminium. Desain, bentuknya pun sangat bagus, praktis melebihi kayu dan mempunyai presisi yang sama walau berbeda pabrikan produksi.
Sangat cepat dalam aplikasinya, hanya membutuhkan alat sederhana dan tidak banyak untuk merangkai aluminium sebagai bahan bangunan membuat kayu semakin di tinggalkan oleh sebagian besar orang yang ingin rumah di era sekarang.
Penggunaan Bahan Gypsum
Penggunaan Gypsum menggantikan bahan asbes dengan alasan kesehatan juga menjadi tren rumah era sekarang. Konsep ramah lingkungan yang mengutamakan keseimbangan hidup sehat dan bersih menjadi salahsatu dasar membuat rumah.
Berbeda dengan asbes yang dapat menimbulkan resiko kanker paru paru bagi yang menghirup debunya, gypsum meminimalkan hal tersebut sehingga layak untuk digunakan dalam waktu lama hingga puluhan tahun pada bangunan rumah.
Pekerjaan plafond, dinding partisi saat ini banyak menggunakan gypsum jenis boards atau papan dalam lembaran besar. Ketebalan yang digunakan bervariasi dari 5 mm hingga 10 mm menjadi pilihan yang baik.
Genteng Beton
Untuk penutup atap genteng beton di gunakan hampir di semua rumah baru saat ini. Bahan dari tanah liat seperti tanah liat jarang di gunakan karena mempunyai banyak kelemahan dan kekurangan secara fisik.
Genteng beton sangat presisi dalam ukuran dan bentuk walaupun di cetak dalam jumlah banyak, karena penggunaan mesin cetak yang berkualitas tinggi dan bisa memproduksi untuk jumlah banyak dalam waktu singkat.
Penutup
Setiap dekade bangunan rumah mengalami pergeseran desain dan model yang di barengi oleh peningkatan kualitas produksi bahan bangunan menambah nilai manfaat serta keindahan estetika bagi pemilik dan penghuninya.
Baca juga: Perlunya Taman Di Rumah