Membahas bahan bangunan, anggaran biaya, desain, konsep rumah sederhana.

Ketahui Semua Tentang Kusen Kayu

 Mendesain Kusen Pintu Dan Jendela Kayu

Kusen adalah bagian dari lubang tembok yang berfungsi sebagai rangka tempat pintu dan jendela dipasangkan, sesuai dengan gambar dan rencana ruang bangunan.

Bahan pembuat kusen bermacam macam, tetapi pada umumnya untuk rumah tinggal  terbuat dari kayu, aluminium. Penggunaan bahan kayu untuk kusen sudah dikenal sejak dahulu dengan berbagai jenis, kemudian diolah dalam berbagai ukuran tebal dan lebarnya disesuaikan dengan keperluannya.

Secara umum luas lubang ventilasi untuk jendela adalah 10 dari luas lantai bangunan. Contohnya untuk ruangan yang berukuran 9 m2, agar didapat sirkulasi udara yang baik maka luas ventilasi jendela adalah 0.9 m2. Untuk lubang pintu lebar minimal adalah 80 dengan tinggi 2 meter dengan tujuan agar leluasa untuk berlalu lalang dalam setiap kamar dan ruangan dirumah.

Bagian Kontruksi Kusen

detil kusen kayu

Kusen mempunyai standart yang perlu diketahui oleh para pemilik rumah dan para tukang agar ketika diaplikasikan tidak menjadi masalah dikemudian hari. Beberapa istilah bangunan rumah yang merupakan bagian kusen adalah:

Tiang kusen, adalah bagian vertikal atau kolom kusen. Tinggi tiang kusen yang standart untuk pintu minimal 2 meter.

Ambang kusen, adalah bagian yang melintang horisontal pada kusen terbagi dari 3 bagian, yaitu:

  •         Ambang bawah ( hanya di kusen jendela)
  •         Ambang tengah
  •         Ambang atas.

Duk angkur dipasangkan pada bagian bawah tiang kusen pintu, dengan tinggi 10cm terdiri dari angkur besi dan beton spesi, tujuannya agar bagian bawah kusen tidak tergenang  atau terkapilarisasi oleh air.

Angkur kusen, adalah angkur yang dipasangkan pada bagian sisi luar kusen terbuat dari besi berdiameter minimal 10 mm.

Tali air, adalah takikan bagian disisi luar sekeliling kusen sedalam 5 mm, tujuannya adalah sebagai aliran rembesan atau tampias air saat hujan.

 Kupingan kusen, adalah bagian tambahan pada ujung ambang kusen atas dan bawah, tujuannya adalah sebagai ikatan kusen pada pasangan tembok agar tidak goyah atau roboh.

Profil ujung kusen, umumnya dibuat hanya sebagai penambah keindahan tampak kusen terdiri dari profil bagian luar dan dalam kusen dengan lebar 5 mm.

Spooning, adalah takikan bagian kusen yang tujuannya sebagai tempat pemasangan pintu dan jendela. Dalamnya 1 cm hingga 1,5 cm dengan lebar 3 cm sampai 4 cm.

Bahan Kusen Kayu

Kusen kayu banyak digunakan oleh masyarakat indonesia sejak puluhan tahun, dikarenakan:

  • Bahan kayu mudah ditemukan hampir diseluruh wilayah daerah Indonesia.

  • Mudah diolah oleh tukang kayu dalam berbagai ukuran kayu sesuai kebutuhan dan keinginan saat membuat kusen.

  • Mempunyai harga yang bisa dibeli oleh berbagai kalangan masyarakat dan penduduk Indonesia.

  • Banyak pilihan jenis kayu yang mempunyai karakteristik dan kekuatan serta keawetan beragam.

Bahan bahan yang terpilih untuk membuat kusen meskipun bisa dari berbagai  kayu, tetapi harus memenuhi syarat sebagai berikut:

  •     Tidak mudah berubah bentuk atau bengkok saat dibuat kusen.

  •     Awet dalam jangka waktu lama 

  •     Mempunyai kadar air yang rendah

  •     Tidak mudah retak atau patah

  •     Mempunyai mata kayu yang sedikit

Setelah memenuhi hal diatas maka kita bisa menggunakannya untuk kusen. Adapun bahan yang umum digunakan untuk kusen umumnya adalah:

  1.   Sengon

  2.   Meranti

  3.   Kamper

  4.   Jati 

Bahan diatas mempunyai kelemahan dan kekurangan sehingga harus disesuaikan dengan lingkungan dan lokasi tempat kita membangun rumah.

Pengolahan dan pengawetan 

Pengolahan dan pengawetan kayu sangat penting agar kusen berumur lama dan awet digunakan hingga puluhan tahun tanpa perlu penggantian kusen.

Pengolahan 

Sebelum dibuat kusen kayu yang terpilih harus diolah dengan benar dan rapi agar didapat hasil yang maksimal. Adapun pengolahannya terdiri dari:

  • Memilih sesuai jenis dan ukurannya.  kusen yang umum digunakan adalah menggunakan kayu 6/12, 8/12, 8/15, 10/15, 12/15 dimana ukuran awal adalah lebar kayu sedang selanjutnya adalah ukuran panjang.

  • Menyerut pada semua sisi untuk menghilangkan serat kasar dan meratakan permukaan kayu sehingga menghasilkan bahan yang halus, rata dan presisi.

  • Membuat sambungan dan hubungan bahan dengan presisi, siku dan rapat agar tidak berubah bentuk ketika dirangkai menjadi kusen.

Selanjutnya sebelum dan sesudah dipasang pada lubang tembok, perlu langkah pengawetan.

Pengawetan

Pengawetan kayu kusen biasanya dilakukan dalam 2 cara yaitu alami dan bahan kimia atau bahan pengawet. Tujuannya agar kusen tahan lama, tidak mudah diserang jamur atau binatang, bagus dan indah dalam estetikan. Pengawetan alami yang umum dilakukan sebelum kayu diolah adalah:

  • Penjemuran kayu dalam waktu minimal 1 bulan agar kadar air mencapai angka minimal yang boleh diolah. Kadar air kayu minimal 12,5% harus dicapai agar kayu tidak mudah bengkok dan berubah bentuk.

  • Penjepitan kayu selama penjemuran menggunakan jepit besi dengan cara sedemikian rupa, yang tujuannya agar kayu tetap lurus dan presisi.

Setelah kayu yang terpilih diolah maka setelah menjadi kusen pengawetan lanjutan dengan cara menggunakan bahan pengawet dilakukan yaitu:

Pemberian cairan anti rayap dan jamur pada semua permukaan kayu dengan cara disemprotkan menggunakan sprayer, tujuannya agar tidak mudah diserang atau ditumbuhi rayap dan jamur yang sangat mudah merusak dari dalam.

Untuk kusen yang tidak diekspose seratnya, pengecatan menggunakan meni kayu wajib dilakukan pada semua bagian. Selanjutnya ditutup dengan plamir atau dempul kayu yang Tujuannya untuk mencegah kelembaban udara dan air masuk kedalam pori pori kayu. Untuk bahan yang mengekspose seratnya, penutupan pori pori kayu menggunakan sirlak pada semua sisi batang kayu. Proses plamir dan penggunan sirlak dilakukan beberapa kali, untuk selanjutnya permukaannya di amplas dengan kertas gosok kayu agar didapat permukaan kayu yang halus.

Finishing Kusen Kayu

Jenis finishing pada kusen berbahan kayu biasanya menggunakan cara dengan:

    menutup permukaan kayu 

    mengekpose serat dari bahan kayu. 

Bahan yang digunakan untuk menutup permukaan  biasanya paling umum menggunakan cat kayu dengan menggunakan teknik kuas atau disemprot.  Hasil yang didapat dengan menggunakan teknik semprot umumnya lebih halus dan bagus.

Untuk mengekspose permukaan dan serat kayu, cara paling lama adalah menggunakan politur kayu yang pengerjaannya cukup lama dengan hasil yang sangat baik. Selain itu penggunaan melamine dengan bahan campuran air saat ini makin sering digunakan, karena lebih cepat dan praktis.

Penutup

Pemilihan kusen kayu untuk rumah sejak lama digunakan karena banyak faktor yang akhirnya menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia diberbagai daerah.

Bagian kusen harus diperhatikan dalam pembuatan dan pemasangannya oleh tukang dan mereka yang mengaplikasikannya pada bangunan gedung.

Pengawetan sebelum dan sesudah pengolahan bahan kayu untuk kusen perlu dilakukan agar didapat kusen yang awet berkualitas dan indah.

Untuk mengetahui tentang jenis pekerjaan bangunan bisa membaca dalam tulisan lain diblog ini, salahsatunya adalah cara menghitung genteng dan biayanya yang bisa membacanya dibagian lain tulisan blog ini.

0 comments: