Membahas bahan bangunan, anggaran biaya, desain, konsep rumah sederhana.

Menghitung Kebutuhan Genteng

 

Denah Atap T.45

Genteng adalah salahsatu penutup atap bangunan gedung yang banyak digunakan masyarakat indonesia menggunakan bahan dari tanah liat, beton, sirap, dan metal ataupun sejenisnya, mempunyai  ukuran dan ketebalan tertentu. Fungsi utama genteng adalah pelindung bagian atas bangunan dari cuaca panas, hujan dan angin selain melindungi dari debu yang jatuh dari atas. Selain itu juga sebagai bagian dari estetika arsitektural bangunan gedung .

Genteng harus mempunyai karakter atau ciri ciri sebagai berikut :

  •  Kuat menahan beban yang berat minimal 150 kilogram / m2 agar tidak mudah rusak atau pecah karena tertimpa benda yang padat dan berat.

  • Mudah dipasang oleh pekerja dalam waktu relatif cepat,  tidak memerlukan keahlian khusus apabila dikerjakan dan tidak sulit.

  • Ringan agar tidak membebani bangunan dibawahnya yang menahan genteng tidak patah atau rusak sehingga membahayakan keselamatan orang dalam bangunan saat berada,  berat benteng rata rata perbiji  antara 1,5 kilogram hingga 5,5 kilogram.

  • Awet dan tahan lama dalam usia pemakaian sehingga tidak membutuhkan pergantian secara berkala, dalam hal ini genteng harus tahan terhadap aus, karat, dan tidak berlumut.

·     Mempunyai harga yang bisa dijangkau oleh semua golongan masyarakat, saat ini harga genteng 2024 berkisar antara Rp.2000 perbiji  hingga Rp.20.000 tergantung bahan pembuatnya.  Bentuk dan dimensi dalam satu model harus sama, presisi dan tidak berbeda, karena akan bila tidak memenuhi akan sulit untuk dipasang dan menyebabkan kebocoran saat hujan. Harus mampu meredam suhu cuaca diluar ruangan saat dingin ataupun panas sehingga bisa memberi kenyamanan penghuni dibawahnya.

Apabila karakter genteng memenuhi seperti diatas maka genteng layak untuk digunakan pada rumah sebagai penutup atap.

Ukuran Genteng

Ukuran genteng  tergantung bahan,  model yang diaplikasikan, tetapi secara umum type dan model genteng di Indonesia hampir sama, yang tujuannya agar tidak terjadi kerancuan dalam mendesain dan pemilihannya. Berikut ini bisa disimak:

Genteng Tanah Liat

Genteng  tanah liat adalah jenis genteng yang paling umum digunakan di Indonesia. Genteng ini terbuat dari tanah liat yang dibakar pada suhu tinggi. Genteng tanah liat memiliki kelebihan yaitu kuat, tahan lama, dan memiliki tampilan yang alami. Namun, genteng tanah liat juga memiliki kekurangan yaitu berat dan mudah pecah. Berikut ini adalah beberapa jenis genteng tanah liat dengan ukuran dan beratnya secara umum dikenal :

·  Genteng kodok  adalah jenis genteng tanah liat yang paling umum digunakan di Indonesia. Ukurannya secara umum adalah 28,5 cm x 21 cm x 1,3 cm dengan berat 1,8 kg/buah. Pemasangannya relatif agak sulit, karena pengunci genteng terletak pada bagian tengah.

·     Genteng plentong  adalah jenis genteng tanah liat yang memiliki bentuk yang menyerupai segitiga, karena pada bagian ujung terpotong miring yang tujuannya sebagai pengikat sambungan.  Berdimensi secara umum adalah 27,5 cm x 22,5 cm x 1,5 cm dengan berat 1,5 kg/buah. Jenis ini mempunyai berat paling ringan diantara jenis yang terbuat dari tanah liat.

·  Genteng morando  adalah jenis  yang memiliki bentuk yang menyerupai persegi panjang. Ukuran genteng morando secara umum adalah 40 cm x 26 cm x 2,4 cm dengan berat 3,3 kg/buah. Merupakan genteng dengan ukuran terbesar untuk yang berbahan tanah liat.

Lebih dari 50% penduduk Indonesia menggunakan genteng yang terbuat dari tanah liat karena dalam pembuatannya relatif mudah, yaitu dari tanah liat yang dibakar tidak berbeda dengan pembuatan bata merah. Pembakarannya paling umum menggunakan limbah sekam padi yang banyak ditemukan di daerah. Kekurangan dari jenis ini adalah presisi  ukuran yang sering tidak sama karena tidak ratanya pembakarannya. Menyulitkan dalam pemasangan dan menyebabkan kebocoran saat hujan turun, serta mudah pecah bila tidak hati-hati dalam pengiriman dan pemasangannya.

Untungnya saat ini, genteng jenis tanah liat dibuat dalam fabrikasi modern dengan pembakaran menggunakan oven dalam suhu tinggi, sehingga lebih baik kualitasnya, tetapi dengan harga yang lebih tinggi daripada genteng yang berasal dari pengolahan tradisional.

Genteng Beton

Genteng beton adalah genteng yang terbuat dari campuran beton dengan cetakan baja yang sangat presisi dalam ukuran dan dimensi. Pengerjaannya relatif cepat dan mudah serta tidak membutuhkan proses pembakaran agar kering.

Keistimewaannya, sesuai dengan sifat beton yang pada usia 1 tahun mempunyai kekuatan maksimal untuk menahan beban yang sangat tinggi hingga 250 kg / m2, sehingga sangat direkomendasikan untuk penutup atap rumah. Kekurangannya adalah berat perbijinya yang relatif berat daripada genteng beton sehingga dibutuhkan desain kuda kuda ataupun gewel yang lebih kuat daripada beban genteng tanah liat. Selain itu memiliki tampilan arsitektural yang kurang natural, sehingga butuh finishing pengecatan bagian atas agar terlihat menarik.

Jenis jenis genteng beton yang diketahui secara umum adalah:

·         Monaco, ukurannya adalah 33 cm x 42 cm dengan berat 4,2 kg

·         Garuda, dimensinya 33 cm x 42 cm berat 4,5 kg

·         Roman, berukuran 33 cm x 42 cm bobot 4,7 kg

·         Milano,  dimensinya 33 cm x 42 bobotnya 5 kg

·         Flat, genteng  populer, berat  1,7 kg dan ukuran 30 cm x 22 cm.

Perlu diperhatikan dalam memilih jenis genteng beton harus memperhatikan harga, ukuran dan berat genteng sehingga bisa maksimal dalam pengerjaan kontruksi atap dalam biaya dan desainnya.

Cara Menghitung Kebutuhan Genteng

Menghitung kebutuhan genteng adalah dengan mencari  dengan total menghitung luasan datar permeter persegi atap di bagi luas permukaan genteng. Setelah itu dikalikan faktor  1,2.

Sebagai contoh :

  • 1.       Genteng Kodok memiliki  ukuran  28,5 cm x 21 cm,  maka kebutuhan permeter persegi adalah: (1 : ( 0,285 x 0,21 ))x1,2 = 20 biji /m2

  • 2.       Genteng Plentong, ukurannya   27,5 cm x 22,5 cm, maka kebutuhan tiap 1 m2 adalah: (1 : ( 0,275 x 0,225 ))x1,2 = 19,5 biji /m2

  • 3.     Genteng Morando , dimensinya 40 cm x 26 cm x 2,4 kebutuhannya setiap m2 didapat : ( 1: ( 0,4 x 0,26 ) x 1,2 =  11,5 biji / m2.

  • 4.       Genteng Monaco, Garuda, Milano mempunyai  ukuran 33 cm x 42 cm didapat per m2 : ( 1: ( 0,33 x 0,42 ) x 1,2 =  8.6 biji / m2.

  • 5.        Jenis genteng beton Flat, didapat ukuran 30 cm x 22 cm per m2 membutuhkan : ( 1: ( 0,3 x 0,22 ) x 1,2 =   18 biji / m2.

Untuk luasan miring atap menggunakan rumus ( 1 : cos sudut kemiringan ) dikalikan dengan kebutuhan permeter persegi genteng. Sudut atap genteng disarankan minimal bersudut 15 derajat dan sudut maksimal 60 derajat, secara ideal sudut atap rumah adalah 35 derajat. Contoh perhitungan untuk untuk kebutuhan genteng  tiap meter persegi dengan sudut 30 derajat  bila, 1 : cos 30’ = 1,154 maka kebutuhan permeter perseginya adalah:

  • 1.       Genteng kodok = 23 biji

  • 2.       Genteng Plentong = 22 biji

  • 3.       Genteng Morando = 13.3 biji

  • 4.       Genteng Monaco, Garuda, Milano = 10 biji

  • 5.       Beton flat = 20 biji.

Demikian cara perhitungan sederhana menghitung jumlah genteng yang dibutuhkan dalam satu bangunan, setelah didapat hasilnya tinggal mengalikan harga perbijinya sehingga total uang yang dibutuhkan bisa diketahui. Untuk angka keamanan pembelian genteng sebaikknya ditambahkan faktor 1.05 atau 5% agar ketika ada rusak atau pecah dilain waktu tidak perlu memcari atau membeli lagi.

Penutup

Perhitungan kebutuhan genteng diatas bisa digunakan untuk yang membutuhkan informasi dalam menghitung anggaran kebutuhan genteng, untuk jenis penutup lainnya cara mengkalkulasinya tidak jauh berbeda. Sebelumnya untuk mengetahui jenis kuda kuda yang umum digunakan saat ini dan cara perhitungannya bisa menyimak Tulisan kuda kuda galvalum yang ada diblog ini juga.


0 comments: