Tentang Sampah
Sampah adalah bahan atau barang yang tidak mempunyai nilai dan tidak mempunyai harga, kegunaan dalam pembuatan, pemakaian karena kondisi cacat, rusak setelah pemakaian atau di tolak fungsinya layak untuk di buang atau di musnahkan.
Dari definisi di atas dapat di simpulkan bahwa sampah adalah:
- Barang yang tidak berharga, mendekati nilai hampir nol dari sisi ekonomi suatu barang atau benda.
- Tidak diinginkan lagi keberadaannya dalam lingkungan kehidupan karena berbagai alasan yang umum.
- Merupakan sisa proses akhir pengolahan benda yang tidak bisa digunakan dan di manfaatkan.
Dari definisi di atas, sampah mempunyai banyak sisi negatif yang banyak di hindari dan dilupakan pengolahannya. Ada beberapa bentuk sampah yang umum di ketahui:
- Sampah alam
- Sampah manusia
- Sampah rumah tangga
- Sampah konsumsi
- Sampah perkantoran
- Sampah Industri
- Sampah radioaktif
- Sampah medis
- Sampah organik, yaitu sampah berasal dari makhluk hidup dan alam yang melalui proses alami di waktu tertentu terurai menjadi bagian dari rantai makanan dan kehidupan di bumi, terjadi karena proses alami tanpa harus ada keterlibatan manusia di dalamnya.
- Sampah anorganik adalah sampah dari material sintetis atau produksi yang melibatkan manusia dalam membuatnya. Proses pengolahannya membutuhkan campur tangan manusia secara langsung agar terurai.
- Sampah anorganik plastik, adalah sampah hasil proses industri yang berbahan plastik non logam yang dalam proses pengolahannya butuh cara tertentu yang melibatkan manusia untuk mengolahnya.
- Sampah padat, adalah sampah yang secara kasat mata mempunyai bentuk dan dimensi padat, mempunyai berat jenis dan kadar air tertentu berdasar fisik dan spesifikasi umum suatu benda.
- Sampah cair, adalah sampah yang mempunyai kekentalan cairan dan berat jenis tertentu. Benda tersebut mudah berubah bentuk sesuai bidang yang di aliri cairan.
- Sampah partikel debu, adalah sampah yang berbentuk micro kecil seukuran debu, yang berasal dari sisa pembakaran benda padat dan cair. Sulit di kenali dan di lihat bentuk fisiknya, butuh alat khusus untuk mendeteksinya.
- Bahan organik 70%
- Kertas 10%
- Kaca 1%
- Plastik 15%
- Logam 2%
- Lain lain 2%
Karakter penanganan sampah menghasilkan 3 bentuk yang perlu di ketahui, yaitu:
- Sampah yang mudah hancur dalam waktu singkat proses penguraiannya secara alami.
- Sampah yang tidak bisa hancur dalam waktu singkat dan butuh campur tangan manusia.
- Sampah dari sisa pembakaran yang berbentuk debu dan abu sisa pembakaran.
Sampah Dan Kendalanya
Penanganan yang kongkrit, terintegrasi, koordinatif sangat di perlukan dengan melibatkan berbagai kalangan dan organisasi di penjuru dunia. Tanpa ada gerakan yang masif dan berkelanjutan yang di lakukan bersama, banyak kendala yang di hadapi dalam mengurangi dampak negatif sampah.
Potensi dampak negatif sampah sangat berpengaruh besar pada kualitas kehidupan, dalam jangka pendek ataupun jangka panjang. Secara umum akan menjadi:
- Sumber bakteri penyakit
- Pencemaran lingkungan hidup
- Membahayakan kehidupan manusia
- Memicu terjadinya perubahan iklim
- Berdampak pada kehidupan sosial
Metode Menangani Kendala Sampah
Berbagai metode dan cara mengolah sampah |
Penggantian
Penggantian barang yang menimbulkan sampah dalam jangka panjang yang sulit di urai secara organik harus di galakkan. Cara yang paling mudah adalah penggantian barang berbahan plastik dengan benda yang mudah di daur ulang untuk di produksi kembali.
Penggunaan Kembali
Material yang bisa di gunakan berulang ulang dan mempunyai keawetan dalam waktu sangat lama adalah pilihan dalam penggunaan harian. Mudah di bersihkan dalam waktu singkat juga menjadi pertimbangan ketika kita membeli perabot rumah tangga dengan tujuan menangani kendala makin bertambahnya sampah setiap saat.
Daur Ulang
Pengurangan Penggunaan
Pengurangan penggunaan bahan dan material yang menghasilkan sampah beresiko tinggi adalah langkah paling akhir, bila 3 cara di atas tidak bisa dilakukan. Sampah dari plastik, bahan yang sulit di urai secara organik, sampah karbon oksida akibat polusi udara hanya bisa dikurangi dengan efisiensi dan efektifitas penanganannya.
Dari hal di atas bisa di pahami bahwa penanganan sampah sangat rumit dan tidak mudah penanganannya.
Pembuatan Kompos Sampah Rumah Tangga
Pembuatan kompos alami melalui penguraian sampah dengan berbagai mikroba, enzim, binatang kecil, jamur yang di taruh dalam satu tempat dengan pengendalian suhu dan kondisi tertentu. Waktu pembuatan dan pembentukan kompos paling cepat antara 4-6 minggu. Semakin lama waktu di gunakan semakin baik kualitasnya.
Fungsi pembuatan kompos rumah tangga adalah mengurangi dan mendaur ulang kembali sampah organik menjadi pupuk yang mempunyai nilai ekonomi dan memberi dampak sosial yang berguna dalam skala rumahan.
Bahan Dasar Pembuatan Kompos
Pada dasarnya semua sampah organik bisa di olah menjadi kompos dan bisa di daur ulang. Yang paling utama adalah bahan yang mudah busuk dan mempunyai fisik yang tidak keras alias lembek dan mudah untuk di cacah dalam bentuk kecil.
- Limbah sisa tanaman, semua bekas tanaman seperti jerami, sekam padi, batang pisang, daun, sabut kelapa bisa dimanfaatkan sebagai kompos dengan cara merajang kecil bahan tersebut.
- Limbah kotoran ternak, kotoran dari semua hewan ternak dan peliharaan padat dan cair bisa di manfaatkan sebagai kompos.
- Limbah Industri, seperti bekas gergaji, ampas dari berbagai berbagai perasan buah tanaman.
- Limbah rumah tangga yang berasal dari sampah masakan, sisa kotoran hewan peliharaan bisa di jadikan kompos.
Cara Pembuatan Kompos
Berikut ini adalah langkah praktis pembuatan kompos, dengan cara sederhana dengan biaya yang relatif murah:
- Siapkan tempat atau wadah untuk proses pengomposan dengan lokasi yang aman dan tidak mengganggu lingkungan sekitarnya karena bau dan kotor. Bisa dengan menggunakan drum plastik atau tong yang mempunyai tutup.
- Masukkan semua sampah organik yang akan di jadikan kompos dan di pilah berdasarkan ukuran dan bentuk sampah. Untuk bekas batang dan pohon di potong kecil agar bisa di masukkan ke dalam tong.
- Siram sedikit air agar terjadi proses aerasi yang membuat lembab bahan bahan sampah yang akan di olah menjadi kompos, kemudian aduk secara perlahan agar merata dan bahan tercampur secara homogen. Aerasi yang tidak baik akan memicu bau busuk pada sekitarnya.
- Berikan porositas pada bahan dengan tidak terlalu padat lapisan bahannya. Tujuannya agar proses pembusukan lebih cepat dengan memberi ruang oksigen yang cukup pada media. Agar porositas terjaga, seminggu sekali sampah tersebut di aduk.
- Kelembaban tempat pengolah di jaga selama proses komposting, caranya dengan menutup bagian atas dan menghindari sinar matahari secara langsung. Kelembaban ideal adalah 60% dalam ruang komposting.
- Menjaga suhu temperatur proses kompos agar berkisar 30'c hingga 60'c. Suhu yang terlalu tinggi akan berakibat gagalnya pembuatan.
Lama pengomposan tergantung bahan dan proses pembuatannya. Paling cepat 2 minggu hingga 1 tahun hingga hasil benar benar maksimal. Penambahan bahan aktivator bisa mempercepat proses hingga lebih singkat 50%.
Pemanfaatan Kompos
Nutrisi tanaman bisa tercukupi dengan memberikan kompos pada sekitar lubang tanam secara berkala.
Kompos juga bermanfaat sebagai lapisan dasar urugan tanah dengan bagian atas di tambahkan pasir atau tanah urug.
Sampah rumah tangga bisa di olah menjadi kompos yang mempunyai manfaat dan nilai tambah dalam rangkah penanggulangan sampah lingkungan.
Simak standar rumah di Rumah kita rumah masa depan
0 comments:
Posting Komentar